Kamis, 05 Oktober 2017

Batu akik darah carnelian

Batu akik darah Carnelian

Diindonesia batu permata carnelian tidak sedikit dikenal dengan sebutan batu akik darah,  batu akik sesuan nama daerah contohnya batu red raflesia, batu red baron dan lainnya.

Batu Carnelian termasuk ke dalam kelompok mineral Quartz, kelompok mineral yang paling banyak kedua di dunia. Walaupun seluruh batu permata Quartz memiliki komposisi kimia yang sama yakni silikon dioksida, mereka diklasifikasikan menjadi 2  cabang yang berbeda berdasarkan bentuk kristalnya: Macrocrystalline Quartz dan Cryptocrystalline Quartz, dan Carnelian masuk ke dalam Cryptocrystalline Quartz. Cryptocrystalline, juga disebut sebagai Chalcedony Quartz, juga mencakup beragam batu permata lainnya seperti batu Agate, Onyx, dan Jasper. Carnelian diklasifikasikan berdasarkan warnanya dan didefinisikan sebagai varietas Chalcedony Quartz yang berwarna merah-oranye sampai merah kecoklatan. Warnanya berasal dari jejak besi yang terbentuk di dalam kristal Quartz tidak berwarna.

Carnelian, juga disebut sebagai “Cornelian”, sering keliru dianggap sebagai “Sard”, varietas Chalcedony Quartz yang berwarna kecoklatan dan lebih tidak terang. Sebab tak ada perbedaan yang jelas antara Sard dan Carnelian, tidak sedikit spesimen yang diidentifikasi dengan betul sebagai keduanya. Carnelian juga merupakan salah satu dari tidak sedikit batu permata yang diklasifikasikan sebagai “Carbuncle”.  tetapi sekarang, setiap batu permata berwarna merah yang dipotong cabochon direferensikan nama tersebut digunakan untuk.

Batu Carnelian merupakan salah satu batu permata tertua, dengan catatan sejarah lebih dari 4000 tahun yang kemudian. Batu ini sangat berharga dan dipakai oleh tidak sedikit orang-mulia pada zaman antik. Batu ini juga memiliki tempat yang sungguh istimewa dalam agama Kristen. Menurut kitab suci Kristen, Carnelian merupakan salah satu dari dua belas  batu permata yang dikenakan pada dada Aaron, saudara Musa, seorang nabi dan imam gede pertama dari Israel. Carnelian juga memainkan peranan krusial dalam Yunani antik, Romawi, dan adat istiadat Babylonia. Bahkan, batu ini populer dipakai sebagai jimat, cincin kebesaran, dan segel.
Cara Mengidentifikasi dan Mengenali Batu Carnelian:

Batu Carnelian memiliki rumus kimia SiO2 dan tidak sulit diidentifikasi melewati warna dan taraf kekerasannya (6,5 sampai tujuh skala Mohs). Batu ini juga sering keliru dikenali sebagai batu Jasper, jenis lain dari Quartz, tetapi batu Jasper hanya berbentuk buram atau Opaque (tak tembus cahaya) saja, sedangkan Carnelian hampir selalu tembus cahaya ketika cahaya disorotkan. Batu Jasper juga cenderung beraneka warna dan mempunyai pola, sedangkan Carnelian cuma satu  warna saja. Sebab mempunyai warna dan kemilau yang sama, batu Fire Opal dan Amber juga sering keliru dikenali sebagai Carnelian

Warna batu Carnelian berkisar dari oranye kekuningan sampai oranye, dan dari merah tua sampai merah kecoklatan. Warna khasnya berasal dari jejak besi, dan warnanya bisa ditingkatkan jika dipanaskan. Warna merah usang dan oranye kemerahan dikenal sebagai yang paling diinginkan. Zona warna tidak gelap dan tidak terang dalam 1  spesimen tunggal ditunjukkan oleh carnelian biasanya sering.

Rentang Clarity atau tingkat kejelasan Carnelian berkisar mulai dari buram atau Opaque (tidak tembus cahaya) sampai Translucent (tembus cahaya namun tidak transparan). Saat cahaya disorotkan, Carnelian bisa menunjukkan transparansi yang merata, dan sering terlihat berawan. Batu ini juga memiliki kemilau seperti kaca atau seperti lilin saat dipotong dan dipoles.

Batu Carnelian biasanya tidak melalui proses treatment apapun, tapi warnanya bisa ditingkatkan melalui pemanasan. Akhir-akhir ini, Carnelian alami menjadi langka sekali, dan untuk memenuhi permintaan pasar, kebanyakan batu Carnelian yang beredar sekarang sebenarnya dikenal sebagai batu Agate yang telah melalui proses treatment Dyed (menambahkan materi pewarna ke dalam pori-pori atau retakan-retakannya untuk mengubah atau memperkuat warnanya) dan treatment Heated (batu dipanaskan pada suhu yang tinggi untuk meningkatkan warna dan kejelasannya) untuk mendapatkan warna batu Carnelian. Batu Carnelian yang telah melewati proses treatment Dyed bakal menunjukkan pola bergaris ketika cahaya disorotkan, sedangkan batu Carnelian yang alami bakal terlihat berawan.
Lokasi Penambangan Batu Carnelian:

Batu Carnelian bisa ditemukan di banyak tempat di dunia. Sumber yang paling signifikan antara lain di Brazil, Uruguay, India, Madagascar, dan United States (New Jersey dan Oregon). Kebanyakan batu Carnelian yang ada saat ini berasal dari India dan Amerika Selatan.
Penggunaannya Sebagai Perhiasan:

Batu Carnelian ideal sekali untuk seluruh jenis desain perhiasan, lantaran fakta bahwa batu ini memiliki taraf kekerasan dan daya tahan yang sangat baik. Batu Carnelian bisa dipakai sebagai liontin, gelang, kalung, dan cincin yang digunakan sehari-hari. Batu ini juga sangat terjangkau dan yang berukuran tidak kecil gampang didapatkan dengan harga yang terjangkau, menjadikannya favorit bagi tidak sedikit desainer dan pecinta perhiasan. Dengan banyaknya tingkatan warna yang tersedia, batu Carnelian populer sekali bagi pria maupun perempuan. Untuk pria, bisa dipotong cabochon untuk cincin, dan bagi perempuan, batu ini populer sekali untuk anting-anting tidak besar dan aksesoris pelengkap perhiasan lainnya. Batu ini juga sangat populer untuk pembuatan perhiasan dan ornamen keagamaan, terutama bagi kalangan orang-orang Kristen.
Perawatan Batu Carnelian:

Banyak perawatan tidak diperlukan batu Carnelian. Batu ini dianggap cukup keras dan tahan lama, namun, harus tetap berhati-hati saat menggunakannya bersandingan dengan jenis batu permata lain yang lebih keras, seperti batu Topaz dan Safir (Sapphire), lantaran mampu dengan tidak susah menggoresnya. Batu Carnelian bisa dibersihkan dengan menggunakan air hangat, sabun ringan, dan kain atau sikat yang lembut. Sisa-sisa residu sabun dihilangkan pastikan untuk membilas dengan bersih untuk.

Sebagaimana batu permata lainnya, hindari penggunaan pembersih berbahan kimia keras karena bisa merusak secara permanen warna batu Kamu. Hindari kontak yang terlalu lama dengan panas yang ekstrim, lantaran panas mampu merusak atau mengubah warna batu permata. Supaya selalu melepas perhiasan sebelum olahraga, meskipun batu Carnelian sungguh tahan lama, tetap disarankan Saat menyimpan batu Carnelian dan perhiasannya, simpan terpisah dari batu permata lainnya, bungkus dengan kain yang lembut atau letakkan di dalam kotak perhiasan yang berlapis kain.